LESEHAN DI MUSEUM

Geng Lesehan come back!

Museum Sonobudoyo


Bukan Geng Lesehan kalau maennya nggak ke tempat yang extraordinary. Entah ada apa dengan Nias dan museum. Itu anak kok senengnya ngajakin ke museum. Setelah museum Ullen Sentalu, Museum Dirgantara, kali ini kita mau lesehan di museum lagi. Yang punya ide ya tentu saja Nias Uciyanti, aku sama Tami mah tinggal ayo aja.

Main pas puasa itu sesuatu sekali. Ini yang ngajakin Tami. Ternyata itu anak nggak puasa. Yaelah, curang ye. Kita ketemuan di kantor pos besar. Nias kayak bisanya langsung njujug kesana dari Purworejo. Mau ambil kartu pos yang dia dapet dari orang-orang seluruh dunia. Tujuan pertama kita mau ke museum Sonobudyo. Berhubung dekat dari kantor pos besar, 5 menit pun sampai juga di sana.

Mau masuk museum pakai dicurigain sama pegawainya.
Si bapak : "Mahasiswa ya? Mau penelitian?"
Gengles  : "Enggak pak"
Si bapak : "Mau ngapain"
Gengles  : "Main pak"
Si bapak : "Masih sekolah?"
Gengles  : "Udah kerja pak" 
Si bapak : "Mau ngapain"
Gengles  : "Main pak"

Percakapan ini diakhiri dengan tatapan curiga si bapak pegawai museum. Kayak enggak percaya kita mau main. Semacam tidak terima ada masyarakat umum berkunjung ke museum hanya untuk berkunjung. Sepertinya yang berkunjung ke museum hanya rombongan anak sekolah memakai seragam berangkat ramai-ramai dari sekolah. anak sekolah, mahasiswa, orang mau penelitian atau bikin laporan. Atau mahasiswa FIB UGM mau magang di museum. Atau bule. Maaf ya pak Geng Lesehan kan mainnya elegan, sederajat dengan bule dan kalangan terpelajar. Ya maennya ke museum dong. Anggap saja kita bule pak heuheuheu...


Sampai dalam ternyata sepi. Bukan hari libur sih. Mungkin kalau hari libur ramai. Mungkin. Ada juga pengunjung selain kami. Bule dan mahasiswa FIB UGM mau KKN atau PPL gitu


Isi museum Sonobudoyo ya gitu deh. Banyak banget, lupa. Ada yang menarik kayak benda-benda yang jadul banget jaman kerajaan-kerajaan gitu. Ada yang standar juga kayak wayang, baju pernikahan khas Jogja. Pengen tahu isinya apa aja? Maen aja ke Sonobudoyo. Biar berbudoyo.

kursi rotan kuno

Ada yang menarik di bagian rumah tradisional Jogja, eh apa Jawa ya? Ada replika kecil rumah tradisional gitu. Jadi inget rumahnya Simbok dulu. Sama bentuknya. Ada pendopo, pringgitan, sentong, longkangan, pawon. Jadi kangen rumahnya Simbok. Jadi kangen jaman kecil maen di sentong yang horor meskipun di siang hari. Miss that house, miss the old days hiks..

 * nulis ini sama lihat emoticon sadleaf jadi ikutan mewek :'(





Anyway..... Ruangan rumah tradisional bagus deh. Ada gebyog, kursi meja jaman dulu. Dipadukan sama tv flat jaman sekarang terlihat serasi. Jadi pengen mboyong isi ruangan itu ke rumah.


Kemudian ada ruang Bali. Ruang Bali outdoor seru, berasa di Bali beneran. Ada gerbang kayak pura di Bali gitu sama semacam gazebo. Widih pas banget buat Geng Lesehan melepaskan hasrat foto-foto. Ayo kita mulai sesi pemotretannya...


Sambil foto-foto sambil curi-curi dengar pegawai museum nerangin tentang ruang Bali ini sama mahasiswa calon KKN/PPL di museum. Lumayan tambah ilmu tentang Bali. Tapi sekarang udah lupa sih hehehe...


Kelar foto-foto, muter bentar ternyata udah habis aja ruangannya. Di luar gedung museum masih ada beberapa benda museum yang dipamerkan. Seperti senjata dan patung-patung besar gitu. Kalau kehujanan apa nggak rusak ya?









0 komentar:

Blogger Template by Clairvo