HORORNYA LAWANG SEWU



Maen ke Semarang itu wisata wajibnya ya Lawang Sewu. Kira-kira begitu hukum pariwisata abal-abal versi saya. Buatku nggak ada kewajiban sih harus mengunjungi icon wisata di suatu daerah. Seringnya sih malah nyleneh hehehe... Ke Banyuwangi itu ya maen ke Kawah Ijen, kalau aku malah melipir ke Kawah Wurung. Ke Bandung itu ya maen ke Kawah Putih, kalau aku malah melipir ke Ranca Upas. Suka yang anti mainstream sih, nyari yang lebih hijau aja 



Kalau kesorean, ke Brown Canyon sama Sam Poo Kong aja udah cukup. Nggak terlalu mainstream kan. Berhubung masih siang ya mampir aja deh ke Lawang Sewu. Lokasinya nggak terlalu jauh dari Klenteng Sam Poo Kong. Lawang Sewu berada di sebelah kantor pemerintahan kota Semarang yang mirip bank dan di pinggir Tugu Muda yang rame banget. Kalau rame gini dimana seremnya ya?



Tempat parkir letaknya di luar gedung Lawang Sewu. Di sebelahnya ada sungai. Katanya sungai ini tempat pembuangan mayat yang disiksa di Lawang Sewu jaman duluHiiii... serem amat. Kalau malam serem kali ya lewat pinggi sungai ini.



Tiket masuk Lawang Sewu Rp 10.000,- per orang. Para guide disana berpakaian tradisional lurik gitu. Bagus ya. Kita masuknya dari samping gedung. Langsung menuju tengah-tengah halaman. Gedungnya bagus banget, kuno-kuno model bangunan kolonial.



Baru ngeh kalau ini milik PT KAI. Hello... darimana aja kamu? Jadi isi bangunan bagian depan ya museum tentang kereta api Indonesia gitu. Wah Yogi wajib maen kesini nih. Udah pernah belum ya dia? 


Bangunan samping kosong, hanya foto-foto yang dipajang di ruang-ruang yang membentuk pintu yang banyak. Oh ini foto khas di Lawang Sewu itu. Unik ya? Naik ke lantai 2 kosong. Wah klo ini emang horor ini. Ruangan luas banget, kosong lagi. Naik lagi ke lantai 3 alias lantai paling atas. Wah sepi, nggak ada orang. Atapnya luas bener. Walaupun luas dan sepi tapi nggak berasa  horornya. Cuma kerasa gerah banget.


Turun lagi dan nyari penjara bawah tanah yang katanya tempat paling horor di Lawang Sewu. Udah dilema gitu mau masuk penjara bawah tanah atau enggak ya? Males sih kalau banjir dan harus basah-basahan gitu. Eh ternyata wisata bawah tanah ditutup karena baru renovasi. Huffttt... bebas dari dilema hahaha...


Balik lagi ke bangunan depan, ada tangga buat ke lantai 2 ternyata. Diatas tangga ada lukisan kaca macam di gereja-gereja itu. Halah mau ke atas aja antri. Setelah sepi akhirnya bisa naik dan melihat dari dekat lukisan kaca. Pengunjung mentok cuma sampai sini aja, karena tidak boleh naik ke lantai 2. Hanya bisa melihat dari atas tangga aja. Ruangannya gelap dan kelihatan kuno banget. Hiiii... kok horor?



Kalau malam hari Lawang Sewu sih kayak apa ya? Horor maksimal pastinya 

0 komentar:

SAM POO KONG, Secuil Cina di Semarang



Dari Brown Canyon kita menuju Klenteng Sam Poo Kong. Sholat dhuhur dulu sambil ngadem bentar. Lanjut ke Sam Poo Kong, eh salah belok padahal harusnya lurus. Malah sampai di belakang klenteng. Ya udahlah, mampir I*d*m*r*t dulu beli air minum. Karena ini Semarang, minuman dingin pun jadi biasa, nggak dingin lagi, hadeh...



Klenteng Sam Poo Kong dengan mudahnya bisa ditemukan karena mencolok di antara bangunan-bangunan yang lain. Secuil Cina di antara Jawa. Karena hari Minggu, klenteng jadi rame bener. Walaupun di bawah terik matahari yang menyengat, ternyata masih pada semangat jalan-jalan. Bagus... 



Setelah tadi rasanya seperti seperti di bulan, sekarang rasanya seperti di Cina. Klenteng Sam Poo Kong luas banget. Bangunannya ya sudah pasti bangunan Cina. Tempatnya asyik banget buat maen. Keren buat foto-foto. Background foto bangunan-bangunan merah mencolok. Cerah banget deh. 



Semua ada 7 bangunan. 3 bangunan utama tidak dibuka untuk umum karena untik ibadah. Karena terbuka jadi kita bisa tetap melihat bangunan bagian dalam dari pinggir. 1 bangunan bentuknya mirip banget kayak istana di film-film Cina. 1 bangunan semacam gerbang dengan pintunya yang super besar 2 bangunan ada semacam aula dan toko souvenir. 



Semuanya seru, kecuali satu. Puanas banget... Karena nggak ada tanah sama sekali, semua dari semen. Panasnya makin menjadi-jadi, panas matahari memantul dari semen ke muka. Apalagi pas lagi di halaman bangunan yang mirip istana itu. Panas banget pokoknya. Muka udah item dari Brown Canyon, sekarang tambah item lagi disini. Haduh... 



Di dekat toko souvenir ada banyak tempat duduk yang teduh karena berada di bawah pohon-pohon angsana besar. Enak banget duduk-duduk disini, ngadem dari sengatan matahari. Diatas kursi-kursi ada lampion-lampion yang dipasang di dahan-dahan pohon. Bikin tambah berasa di Cina



*ini aku nulis apa sih ya? biasanya orang kalau nulis Sam Poo Kong pasti ngomongin Laksamana Cheng Ho. Ini blog apaan sih sebenarnya? hahaha... 





0 komentar:

Brown Canyon, Great Canyon nya Semarang


Great Canyon itu di Amerika.
Green Canyon itu di Ciamis Jawa Barat..
Brown Canyon itu di Semarang Jawa Tengah...


Dekat aja sebenarnya. Entah kenapa selalu tertunda tiap kali mau maen ke Brown Canyon, dan baru kemarin bisa maen ke Brown Canyon. Untuk sampai di Brown Canyon pun harus menghadapi polisi-polisi Semarang yang terkenal keganasannya mengincar kendaraan plat luar kota Semarang, hadeh....


Nggak tahu lewat mana, pokoknya cuma ngikut apa kata gps hp. Entah di daerah mana, melewati perkebunan apa gitu kayak di Taman Nasional Meru Betiri. Ternyata ini PTPN IX. Owww... PTPN IX itu Jawa Tengah ya. PTPN VIII itu di Jawa Barat, dan PTPN X itu di Jawa Timur. Ya ya ya... *nulis apa sih ini? 


Sempet ragu dengan arahan gps hp. Bener ini nggak sih jalannya? kok sempit gini ya. Seperti bukan jalan menuju tempat wisata. Mana jauh banget nggak nyampe-nyampe. Jalannya malah tambah sempit dan jelek banget, berdebu lagi. Haduh.... Nah nah, kok malah ada plang petunjuk arah ke Demak segala. Waduh jangan-jangan nyasar ini.


Semangat yang sedikit luntur kembali lagi saat melihat tanah berbukit-bukit di kejauhan. Apakah itu Brown Canyon? Sampai akhirnya ada plang petunjuk arah ke Rowosari. Nah, bener kalau ini. Eh jalannya malah lewat tengah tengah sawah yang kering akibat kemarau panjang. Setelah jalan yang seperti tiada berujung, masuklah kita di perkampungan. Loh, malah masuk kampung. Mana Brown Canyon nya? Akhirnya tanya ke salah seorang penduduk di rumahnya. Katanya disuruh masuk gang kecil diantara rumah-rumah. Hmmmm... jalan yang aneh.


Jalan sebentar dan sampailah kita di Brown Canyon. Inilah dia Brown Canyon, jeng jeng... Umm ya kayak di perbukitan yang tanahnya diambil sih. Ada bangunan semi permanen yang terlihat rame. Ini terus kemana ya? Jalannya simpang siur nggak jelas. Waton ambil jalan, dan berhenti di motor-motor yang diparkir. Jalan bentar, ternyata kita ada di atas. Di bawah adalah dua tebing tinggi kurus yang berdiri berdampingan yang agaknya jadi icon Brown Canyon.


Jalan lebih jauh dan sampailah kita di bulan. Tebing yang berlubang-lubang dan jurang di sebelahnya membuat kita seperti sedang di bulan. Tanahnya pun kelabu kering dan berdebu. Ini dulu kan bukit solid ya sebenarnya? Sekarang jadi berlubang-lubang nggak jelas gini. Di bawah kita ternyata jurang dalam gitu. Ya ampun manusia memang sungguh serakah. Nggak bisa bayangin bentuk tambangnya Freeport kayak apa. Lembah dan jurang bikinan manusia.


Entah Semarang memang sepanas ini atau karena sedang musim kemarau panjang, atau karena ini di daerah pertambangan, Brown Canyon panasnya minta ampun. Muka langsung item. Eh memang udah item ya? Muka yang udah item langsung tambah item lagi 


Nggak tahan sama panasnya, akhirnya diputuskan balik. Baliknya pake nyasar lagi. Malah muter-muter di perkampungan. Mau nyari jalan besar ke arah kota Semarang aja susah bener. Hadeh Semarang, Semarang...

  

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo