KEBUN TEH WONOSARI


Setelah tertunda di akhir 2015 dan di Februari 2016, akhirnya ke Malang juga. Entah kenapa perjalanan Jogja-Malang kali ini rasanya cepet banget. Tidur bentar udah sampai Kertosono aja. Tidur bentar udah sampai Malang aja. Wihhh menyenangkan. Terus motor yang kita sewa dari Wuzz motor juga sampai tepat waktu. Mas Kirun yang nganterin motor juga ramah banget. Liburan kali ini pasti menyenangkan.   Iya dong, ini kan liburan setengah honeymoon. Kok setengah? yaaaaa, soalnya nananina... hahahha...


Oleh mas Kirun diwanti-wanti Malang bakalan macet karena ada RI 1 datang berkunjung dalam rangka menghadiri haul Muslimat NU Indonesia. Tenang aja mas, kita kan mau ke Pasuruan. Hari ini kita mau ke Kebun Raya Purwodadi yang sempat tertunda akhir tahun 2014 kemarin.


Melajulah kita menuju jalan raya Malang-Pasuruan. Wihhh sepi... nggak macet kayak dulu. Mungkin karena masih jam 6 pagi hahaha... pagi amat yak. Mampir dulu mandi di pom bensin. Apa? Kalian belum pernah mandi di pom bensin? Hmmmm... belum jadi traveler sejati tuh hwkwkwkw... Beres mandi, nyari sarapan dulu. Sarapan apaan? nasi pecel dong, ini kan di Jawa Timur. Hmmm...


Setelah dipikir dan ditimbang baik buruknya (tsahhh...) kita pergi ke Kebun Teh Wonosari dulu. Toh searah menuju ke utara. Kebun Teh Wonosari ini terletak di Lawang Malang, bukan Wonosari Gunungkidul ya, bukan


Kebun Teh Wonosari tidak terlalu jauh dari jalan raya Malang-Purwodadi. Belok kiri, jalan sebentar dan udah sampai di gerbang depan. Dari gerbang kita belok kiri. Jalannya sempit dan sepi. Di sebelah kanan adalah pohon-pohon teh. Kok cuma kecil ya tempatnya?

Tempat buat foto-fotonya dimana ya? 


Masuk ke dalam, perkebunan teh ini ternyata sangat luas. Ada perkampungan dan sekolah juga. Seperti perkebunan di PTPN-PTPN jaman touring dulu. Ada juga lapangan rumput yang luas banget di pinggir jalan, merangkap tempat parkir pengunjung.


Karena tempat parkir terletak di ujung dan agak jauh dari jalan sehingga harus menyeberangi lapangan, kita lewat jalan kecil aja. Melipir melewati kamar-kamar yang disewakan. Beberapa kamar yang terbuka memperlihatkan desain ruangan yang sederhana dan kuno, tanda tempat ini sudah lama merupakan tempat liburan keluarga. Mungkin sejak jaman Belanda dulu. Di dekat jalan keluar juga ada yang disewakan. Tapi berupa rumah-rumah dengan disain yang lebih modern. Kelihatan masih baru dan belum lama.


Jalan kecil yang kita lewati diapit tanaman teh dan dinaungi pepohonan. Teduh dan cenderung gelap. Adem... Untung kita pakai baju lengan panjang. Kalau tidak mungkin sudah bentol-bentol digigit nyamuk hahaha...


Disini ada persewaan sepeda dan ATV. Jadi pengunjung bisa menikmati perkebunan tanpa harus capek. Kita sih jelas milih jalan kaki aja. Biar bisa masuk-masuk ke dalam, mengeksplore lebih jauh. Sampailah kita di spot yang terbuka dan bisa melihat gunung Arjuna. Ya Tuhan indah banget pemandangannya. Dikepung hijau, mabuk hijau 


Kesannya luas banget, karena pemandangan yang terlihat hanyalah hamparan tanaman teh. Jalan lagi, semua tempat ya sama. Tanaman teh sejauh mata memandang. Di beberapa tempat pohon perindang diantara pohon-pohon teh tumbuh rapat. Perkebunan ini luasnya berapa ya? Sampai curiga jangan-jangan tanaman teh ini tumbuh sampai gunung Arjuna sana.


Disini ada semacam gardu pandang dari besi. Lumayan tinggi juga. Dari atas gardu pandang kita bisa melihat gunung Arjuna lebih jelas lagi. Ya Tuhan sampai melongo melihatnya. Bukit-bukit dan lembah-lembahnya itu lho, jelas banget. Sayangnya cuma bisa lihat bentar aja. Dengan cepat awan datang menutupi gunung. Yah....


Karena masih pagi, perkebunan masih sepi. Baru beberapa pengunjung yang tampak. Ada juga serombongan orang sedang lari pagi. Dari penampilan mereka sih sepertinya mahasiswa yang sedang mengadakan kegiatan. Serunya... Jadi pengen balik mahasiswa yang kegiatanya malah kegiatan UKM mulu.


Disini juga ada pabrik teh. Pabrik Teh Wonosari namanya. Produknya apa ya? Apakah lebih enak dari teh Walini? hehehehe...





0 komentar:

Blogger Template by Clairvo