Laguna Lembupurwo

Bagus ya

Gara-gara Nias upload foto di Lembupurwo, jadi penasaran juga pengen kesana. Apalagi liat instagramnya mas Iqbal yang foto-fotonya ciamik abis, jadi tambah pengen kesana. 
Tambah bagus ya ada aku :D
Blue is the warmest colour (judul film)

Pulang dari Karang Bolong dan pantai Suwuk, beloklah ke Lembupurwo. Jalannya sepi bener. Tanda-tanda tempatnya belum terlalu tenar. Sampai disana ya lumayan juga sih jumlah motor yang parkir. Nggak ada tiket masuk, cuma parkir aja. Deket tempat parkir ada gerbang yang terlantar. Entah belum selesai atau terlantar. Semoga saja belum selesai. Kalau belum selesai kan artinya pemerintah Kebumen dalam proses mengembangkan objek wisata ini.




Dari gerbang masih jalan lagi. Mana jalannya agak nanjak, berpasir banget. Eh ternyata di depan masih ada tempat parkir. Yahhh tau gitu tadi parkir disana deh. 


Jadi ingat Bama
Pantai ini lucu deh. Gumuk pasir gitu. Bisa buat sandboarding kayak di Parangkusumo Bantul. Eh ke Parangkusumo aja belum pernah kesana. Cuma lewat doang habis makan-makan dari Depok sama The Lajangs. Kalau denger Parangkusumo jadi inger video klipnya Agnes Monica. Cinta itu kadang-kadang tak ada logika.... jedugjedugjedug
Smile :)

Meresapkan di ingatan
Di bawah ada laguna kayak di pantai Glagah gitu. Tapi lebih bagus disini menurutku. Karena ada pohon-pohon cemara, jadi terlihat lebih sejuk dan hijau. Gumuk pasir kan tinggi ya. Dari atas melandai ke bawah bertemu dengan laguna itu terlihat kontras. Gersang dan subur. Kontras yang indah. 


Ada sebuah jembatan kayu buat menyeberang ke pantai lagi. Di depan jembatan ada kotak untuk pengunjung meletakkan uang. Menyeberang menggunakan jembatan harus membayar Rp 1.000,-. Ada beberapa (banyak) pengunjung yang memilih menyeberang lewat air langsung daripada membayar. Nggak habis pikir dengan model orang-orang beginian. Itu uang kan nantinya buat mengembangkan objek wisata itu juga. Berpartisipasi buat mengembangkan pariwisata Indonesia aja kok pelit. Cuma seribu lho, cuma seribu!



Jembatan ini terbuat dari bambu yang bunyi keriyut-keriyut tiap kali melangkahkan kaki. Dikanan-kiri jembatan dan pinggir laguna dipenuhi pohon-pohon mangrove. Meskipun sudah rimbun tapi terlihat masih muda. Berarti pohon-pohon magrove yang akarnya sampai kemana-mana di Bama itu umurnya berapa ya? Aduh jadi inget pantai Bama deh, i love that place. I do i do i do, I do love Baluran...

Kayak di pantai Gua Cemara

Laguna di sebelah barat

Pantai di seberang laguna teduh dan tidak panas karena banyak pohon cemara udang. Serasa sedang di pantai Gua Cemara deh. Ada warung ala kadarnya juga di bawah kerindangan pohon cemara udang. Nggak menengok pantai yang langsung ke Samudera Hindia berhubung kedatangan tamu bulanan. Mari kita pulang....
Hasil jepretan sendiri
Hasil jepretan mas Iqbal, fotografer beneran

Hasil jepretan fotografer ya kayak gini ini


0 komentar:

Blogger Template by Clairvo