MALANG, Second Trip To East Java - Still Day 2

Jatim Park 2

Emang dasar kacau plannya, ke Jatim Park 2 habis dari Kusuma Agrowisata udah siang banget sekitar jam 12an. Alhasil kita terjebak macet yang sungguh gila. Semua kendaraan sepertinya menuju ke arah Jatim Park. Untung bawa motor, jadi bisa nyempil-nyempil. Nggak kebayang itu bus-bus pariwisata besar dari jalan raya sampai tempat parkir butuh waktu berapa jam ya? Kita aja yang bawa motor dan udah nyempil-nyempil masih butuh perjuangan buat sampai di parkiran motor. 


Akhirnya sampai di parkir motor, fiuhh...


Sampai di Jatim Park 2, excited abis. Ya gara-gara Jebraw sama Naya yang semangat banget, semangatnya nular ke aku. Saking excitednya, pengen lompat-lompat jumpalitan. Salah satu alasan maen ke Malang ya gara-gara Jebraw-Naya yang super pecah itu. Kecuali Pulau Sempu sih. Rasanya sungguh luar biasa bisa mendatangi tempat yang sudah pernah kita lihat sebelumnya lewat dunia maya. Semacam dream come true. Semacam menantang diri sendiri untuk bisa mendatangi tempat itu. I dare myself. I can do it, yiha...


Berhubung tempat parkir sebelahan sama mushola, sholat dhuhur dulu sebelum masuk ke Jatim Park 2. Mushola full sama wisatawan lokal. Ya iyalah ya. Di dalam mushola tercium bau minyak apa gitu. Pasti itu minyak biar g mual di dalam bis. Karena maennya naik motor aku merasa sehat wal afiat sekali hehehe...


Add caption

Beli tiket terusan buat 3 tempat Eco Green Park, Batu Secret Zoo, Museum Satwa Rp 120.000. Tulisan nya sih "tiket hari ini" gitu. Kayaknya kalau hari libur harganya naik dibandingkan hari-hari biasa. Oleh mbak penjaga loket kita disaranin ke Eco Green Park dulu berhubung Eco Green Park tutup jam 4 sore, sedang 2 tempat lain tutup jam 6 sore. Oke deh mbak, siap...



Masuk Eco Green Park disambut sama pohon maja yang sedang berbuah. Gemes sama buah ini. Bulat, gede, hijau. Pengen punya pohonnya. Eco Green Park dari namanya ya jelas mengusung konsep lingkungan, go green, daur ulang, cinta alam (dan kasih sayang sesama manusia). Ada replika banjir, tanah longsor, bencana alam akibat tanah gitu. Patung gajah dari tumpukan tv bekas. Patung shaun the ship dari bekas kayu. Kreatif banget ya.



Ada satu ruangan bundar berisi serangga-serangga mati. Eh ada yang hidup juga ding. Mulai dari belalang, lebah, kupu-kupu. Bagus-bagus belalangnya, besar-besar. Kebanyakan berasal dari luar negeri. Setelah ruang serangga ada burung-burung hidup. Kita bisa foto bareng burung merak karena mereka sudah jinak. Sebenarnya ini Eco Green Park apa Batu Secret Zoo ya? kok banyak hewannya ini. Kayaknya sebagian binatang terutama yang burung ini pindahan dari Batu Secret Zoo. Nggak muat apa ya kandangnya?



Kemudian ada Plaza Musik. Yaitu kolam yang diberikan besi-besi dan segala rupa sehingga kalau ditembak air bisa menghasilkan bunyi musik. Tapi kok tetap nggak bunyi bagus ya walaupun kita semprot air sekuat tenaga. Hmmm nggak bakat musik sih. Di sebelahnya ada wahana Junggle Adventure. Entah apa isinya karena mau masuk udah tutup. Hhhh...



Terus apa lagi ya, lupa deh. Oiya ada rumah terbalik. Tapi nggak masuk juga karena antrinya mengular panjang. Dan kita belum ke 2 tempat yang lain. Ya sudahlah kita skip saja. Kemudian menskip miniatur candi borobudur juga.


Kayaknya banyak deh yang kita skip huhuhu...



Keluar dari Eco Green Park rasanya lemes. Mengelilingi lahan seluas itu dengan perut keroncongan membuat kaki seperti agar-agar. Mengaplikasikan ilmu dari Trinity The Naked Traveler, makan di kantin pegawai biar harganya lebih terjangkau. Di anatara Eco Green Park dan Batu Secret Zoo ada tempat makan pegawai dan supir bus pariwisata.




Masuklah kita berharap dapat mengirit beberapa rupiah. Tapi eh tetapi kok sepiring nasi pecel plus es teh kok hampir 50ribu? Apa yang salah dengan semua ini? apa karena mukanya muka maen terus dikasih harga lebih tinggi? Makan di kantin Jatim Park 2 pun pasti tak semahal ini. Ah sudahlah, jangan sampai merusak mood maen.



Perut kenyang, siap ke Batu Secret Zoo. Karena udah excited duluan lihat Jalan-Jalan Men, jadi disana heboh duluan. Eh itu jerapah berkepala ular, eh itu yang katanya Jebraw.. eh itu yang pas Naya, eh itu eh ini...



Berhubung kebun binatang yang pernah didatangi hanya Kebun Binatang Gembira Loka yang kondisinya seperti itu dan luasnya hanya segitu, so buatku Batu Secret Zoo ini amazing banget. Bukan hanya luasnya yang berkali-kali lipat dibandingkan Gembira Loka Zoo, jumlah dan jenis binatangnya pun luar biasa banyak.



Hewan yang selama ini hanya lihat di tv akhirnya bisa melihatnya langsung. King Julien, raja lemur sombong dan rese' di film Madagascar terlihat cuek berayun-ayun di kandangnya yang seperti taman bermain anak TK tanpa memedulikan pengunjung. Rakun yang bisa berubah wujud menjadi manusia dan berusaha menyelamatkan hutan di film Ghibli Pom Poko terlihat sedang bermalas-malasan tidur siang dengan temannya. Meerkat yang lincah di film Life of Pi sedang bercanda bersama temannya dengan suara berisik. Ketika aku melongok di atas mereka, mereka langsung mendongak ke atas seakan tahu hendak difoto. Aih lucunya




Masuk ke Tiger Land rasanya nggak pengen keluar. Sebagai pecinta kucing yang lucu dan imut, kucing-kucing besar ini selalu membuatku kagum. Mereka terlihat gagah dan berwibawa. Harimau putih India yang cantik sedang berenang di kandangnya yang didesain menyerupai kuil-kuil di India dengan patung sapi dan dewa yang dikelilingi ular. Harimau lokal, harimau Sumatera sedang duduk menatap angkuh para pengunjung.



Sepertinya favorit para pengunjung adalah harimau Siberia. Badannya gede banget. Diantara jenis -jenis harimau di dunia harimau Siberia ini memang yang terbesar. Saking besarnya aku menunggganginya pun sepertinya bisa. Keren sekali harimau ini. King of tiger deh hehehe...


Jenis harimau yang lain pun masih banyak. Karena kandangnya dari kaca, jadi kita bisa bebas melihat kucing-kucing besar ini beraktivitas. Bahkan ada harimau yang mondar-mandir di pinggir kaca, membuat pengunjung bisa mendapat gambar dengan jelas.





Selain harimau-harimau yang khusus dikandangkan di Tiger Land, ada pula kucing-kucing besar yang lain. Jaguar yang hitam legam terlihat sadis dan kejam. Tatapan matanya yang tajam menambah kesangarannya. Cheetah yang langsing sedang leyeh-leyeh. Sana berburu woy... Di Batu Secret Zoo pun ada lynx. Lynx ini mirip banget sama kucing. Tapi badannya besar. Sebenarnya ada foto bersama anak harimau. Ya ampun mau banget. Pasti mereka lucu banget. Sampai di tempat ternyata udah selesai karena maksimal jam 12 siang. Oh no...



cheetah lagi leyeh-leyeh


Masuk ke lorong semacam bawah tanah gitu, display binatang-binatang air. Ada katak yang lucu banget dari Amerika Selatan. Bentuknya kayak ikan tapi punya kaki dan warnanya pink. Lucu banget. Ada lion fish yang mengembang dengan sayapnya yang banyak, eh sirip ding. Cantik. Dan ada ubur-ubur. Apakah ubur-ubur dari danau Kakaban? Mungkin. Ya Tuhan semoga suatu saat aku bisa ke danau Kakaban, amin. Ada pula kolam sentuh yang berisi bintang laut. Rasanya tebal dan agak berat. Kirain mati, eh ternyata hidup lho.




Terus apa lagi ya? Oh iya ada Lorong Savanah. Lorong panjang ini dari kayu dengan kaca bening di kanan-kiri sebagai pembatas. Lorong Savanah ini berisi hewan-hewan dari Afrika. Banyak binatang asing yang bahkan lihat di tv aja belum pernah. Sejenis rusa dengan tanduk yang mencuat gagah super panjang. Antelop? entahlah





Gajah sendirian di kandangnya yang super besar dan cerah dengan lantai motif Afrika dan patung totem. Dan masih banyak lagi hewan asing yang lucu-lucu dan aneh-aneh. Puas banget belajar tentang dunia hewan disini. Lengkap dan banyak pula.


Selain hewan, di Batu Secret Zoo ini juga ada wahana-wahana permainan. Wahana permainan air dipenuhi oleh anak-anak. Ada pula wahana permainan yang menantang adrenalin. Disini permainannya cuma dikit nggak selengkap di Jatim Park 1 (katanya). Nggak masalah, permainan-permainan itu nggak menarik sama sekali dibandingkan koleksi hewan-hewan yang keren. So, kita skip aja nggak usah naik. Nggak ada waktu juga.




Sadar waktu yang tersisa tinggal sedikit, banyak sekali wahana yang terpaksa kita lewatkan. Istana boneka, dan animal farm atau apa gitu namanya. Kalau di Jalan-Jalan Men sepertinya kita naik unta kemudian berkeliling melihat singa dan entah apa lagi. Gratis lagi. Tapi nggak tahan lihat antriannya. Panjang banget. Kalau waktu kita masih banyak sih oke lah, antri lama nggak masalah. Waktu mana waktu. I need more time...




Kita sempat melihat atraksi anjing laut yang pintar sebentar. Meskipun sadar waktunya tinggal dikit dan antriannya mengular, tetap nekat masuk Horor House. Hanya pengen merasakan suasananya aja kayak gimana. Selama antri sih santai, soalnya udah tau di dalam cuma patung tanpa orang. Kalau orang kan lebih serem.



Satu kali pintu dibuka, sekitar 7-8 orang yang masuk. Dalam rombongan kita ada 2 anak kecil cowok-cewek dan mas-mas. Begitu masuk dan disambut suasana, pencahayaan, dan musik yang horor sih sebenarnya santai lho. Nggak tau lama-lama pada tereak-terak dan jalan terburu-buru hampir lari. Lah lah lah, jadi ikutan serem juga akhirnya dan cuma melihat sekilas saking takut dan pengen cepet keluar. Apalagi pas anak kecil itu ketakutan banget. Sampai-sampai gemetar dan nangis. Akhirnya sama mas-mas si adik kecil digendong dan diajakin lari. Kita semua pun jadi ikutan lari di belakang masnya sampai pintu keluar. Hahaha... Katanya berani, huuu...


Dengan sangat terpaksa kita harus menyudahi Batu Secret Zoo dan berpindah ke Museum Satwa. Nggak rela, nggak rela. Arghhh, I promised I'll come back again someday. Wait me...




Museum Satwa ini gedungnya menonjol sekali karena diapit 2 patung gajah besar putih di sisi kanan dan kiri gedung. Gedungnya pun bagus banget, besar dan mewah. Dengan arsitekstur barat, mirip gedung museum di film Night at the Museum. Isinya pun mirip. Museum Satwa ini berisi replika hewan-hewan yang sudah diawetkan.





Memasuki gedung kita disambut sangkar burung raksasa yang berisi buaya dalam pose merayu. Dasar buaya loe... Kemudian ada kerangka dinosaurus yang supert tinggi. Entah hewan-hewan disini hanya petung atau diawetkan. Karena sangat mirip dengan aslinya, bahkan ada jerapah juga dengan badannya yang tinggi sehingga etalase kacanya juga tinggi.


Hewan-hewan disini buatan atau hewan asli diawetkan ya? Kalau diawetkan kasihan banget hewan-hewan ini dibunuh hanya demi dapat badan luarnya yang utuh ya?


Anyway, karena belum sholat ashar dan sudah sore, kita sampai berkeliling Museum Satwa dengan lari-lari. Duh sama sekali nggak menikmati. Ketika akhirnya keluar dari Museum Satwa, yah rasanya agak kecewa karena belum puas. Yah sudahlah, aku janji akan kesini lagi. Aku janji (pake gayanya Icuk)


Akhirnya kita sholat ashar jam 05.30. Maafkan kami ya Allah.


Pulang dari Jatim Park 2 langsung menghadapi kemacetan parah. Ya Allah dari tadi siang itu masih macet aja? Ckckckkc...


Orang pada umumnya dari Jatim Park pindah ke Batu Night Spectacular (BNS).  Saking macetnya orang-orang milih jalan kaki, entah ditinggal dimana kendaraannya. Berhubung macetnya parah nggak usah ikut orang-orang, antimainstream aja deh. Langsung balik ke Malang. Untungnya arah ke Malang lancar. Semua mobil dengan beraneka plat menuju ke Batu ke BNS. Jalan menuju barat stuck, antriannya panjang entah berapa kilo meter sendiri. Selamat bermacet-macet ria wahai penikmat keramaian.


TOKO OEN

Sesampai di kota Malang, suasana lebih sepi dibandingkan malam sebelumnya. Maklum malam senin. Tidak seperti malam Minggu sebelumnya yang rame sekali orang-orang memenuhi alun-alun Malang.


Ini pun adalah mimpiku sejak dulu. Toko Oen. Dari jaman semua perjalanan ini adalah mustahil. Sampai saat ini saat semua mimpi satu-persatu akan aku wujudkan.


Hampir putus asa mencari toko klasik ini. Setelah beberapa kali memutari alun-alun Malang akhirnya ketemu juga padahal dari tadi juga lewat di depannya. Cuma nggak ngeh karena tempatnya kecil. Pede banget masuk ke Toko Oen. Kata Panji yang orang Malang, seumur hidup aja belum pernah kesana. Itulah nikmatnya traveling. Kalau nekat semua pasti terlaksana. Cuma pas traveling aja nekat itu bisa muncul maksimal hehehe...


Es krim Toko Oen ini katanya legenda dari jaman dulu sampai sekarang otentik enaknya. Bagiku biasa aja sih. Mahal iya. Bukan es krim ini yang jadi tujuan utama. Tapi kemampuan diriku untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpi yang dulu pernah aku rangkai












0 komentar:

Blogger Template by Clairvo