KEBUN RAYA PURWODADI


Setelah dari Kebun Teh Wonosari, kita lanjut maen ke Kebun Raya Purwodadi. Perjalanan terasa menyenangkan. Pokoknya kalau melewati jalan yang udah pernah dilewati di kota lain itu rasanya gimana gitu, terasa familier. Sebentar saja sudah sampai di Kebun Raya Purwodadi. Wah rame ternyata. Parkir dulu. Ini kok banyak kucing di sini, hmmmm...


Dari gerbang kebun raya, ada jalan panjang membentang dengan latar belakang bukit hijau. Harusnya sih bagus ya pemandangannya, tapi mobil parkir di kanan kiri jalan sangat mengganggu pemandangan. Ini mbok ya bikin parkir mobil di luar kebun raya dong. Mengganggu mata aja deh itu mobil-mobilnya.


Kebun Raya Purwodadi beda jauh sama Kebun Raya Bogor. Disini panas banget, tidak!!! Padahal di Kebun Raya Bogor adem polll sampai banyak nyamuknya. Kayak di hutan beneran gitu. Kebun raya ini juga kurang terawat. Taman airnya kotor, penuh lumpur dan tidak terurus. Begitu pula dengan Taman Meksiko. Penuh dengan daun-daun kering yang jatuh ke bawah. Sayang ya? Padahal banyak tempat duduk yang bisa dipakai nongkrong.


Di sebelah Taman Meksiko ada pohon Kigelia yang dahannya sangat lebar. Dahan-dahannya rendah, jadi buah Kigelia bisa disentuh oleh tangan. Sejak maen ke Kebun Raya Bogor dulu jadi jatuh cinta dengan pohon ini. Jadi melihat buah-buah Kigelia tersebar dan membusuk sia-sia duhhh rasanya sayang. Pengen bawa pulang aja hahaha... Tapi buah ini kok kecil-kecil ya? Tidak ada apa-apanya dibandingkan di Kebun Raya Bogor. Apalagi yang di Kandang Menjangan yang super besar itu.


Disini ada taman obat. Ya ampun semrawut banget, malah seperti semak-belukar. Ditutup lagi pintunya, yaelah... Lanjut jalan, kita berada di sebelah utara jalan utama. Dan tidak menemukan spot yang menarik. Tidak ada taman apa, atau pohon apa yang menarik. Mungkin yang paling menarik malah jalan yang kita lewati ini. Jalan kecil yang diapit pohon-pohon di kanan-kiri jalan. Di jalan kecil ini kadang kita harus mepet pinggir karena ada mobil lewat. Kenapa mobil boleh masuk sih? harusnya nggak boleh masuk, mengganggu saja.


Lama-kelamaan bosan dan mengantuk. Istirahat dulu di kursi di pinggir jalan. Duduk di bawah pepohonan rasanya sejuk, anginnya semilir sepoi-sepoi. Bikin mata mengantuk, jadi pengen tidur disini hahahaha... Lama-lama banyak yang lewat juga. Ibu-ibu pedagang, wah disini pedagang pun boleh masuk. Gerombolan anak alay yang foto-foto nggak jelas di samping kolam keruh. Dan mobil, hhhhh... ganggu banget yang ini. Asapnya itu lho. Harusnya nggak boleh masuk ya mobil, gimana sih ahhhh...


Lanjut perjalanan, sampai di jalan utama lagi. Sebenarnya kita baru menjelajah kurang dari 75%. Entah kenapa males jalan lagi. Capek rasanya. Efek perjalanan Jogja-Malang kah? atau efek dari Kebun Raya Purwodadi nggak se excited yang dibayangkan kah?


Meskipun capek dan lemes, jalan lagi lah bentar. Coba yang di bagian selatan jalan ada apaan. Ya ternyata sama juga. Masih kotor dengan banyaknya daun yang berguguran ke tanah. Malah banyak dahan-dahan besar teronggok di bawah pohon. Walah tambah semrawut. Suasanya kok panas ya di sebelah selatan ini? Enggak adem kayak yang di bagian utara jalan tadi.


Sampai akhirnya duduk di bawah pohon Majapahit yang sedang berbuah banyak. Wah, pohon favorit kedua setelah Kigelia. Agak di depan ada pohon cerme yang juga sedang berbuah. Wah pohon buah favoritku juga. Inilah kenapa aku suka ke kebun raya. Pohon-pohonnya favorit banget deh. Juara...







0 komentar:

Blogger Template by Clairvo