Yang Terlewatkan

Selain Kawah Ijen, melewatkan banyak sekali tempat-tempat wisata di Bondowoso. Rencana di Bondowoso ingin mengunjungi  Kawah Wurung, Jampit Guest House, dan Situs Megalitikum kalau waktu masih memungkinkan. Turun dari Kawah Wurung waktunya itu sudah siang sekali, padahal malam ini harus sudah sampai di Malang lagi. Ya sudahlah, terpaksa Jampit Guest House pun direlakan untuk ditinggalkan.

penampakan Jampit Guest House, bagus kan? kan.
Perjalanan dari Kawah Wurung jalannya agak sepi karena di daerah pegunungan. Lama sekali tidak menemukan perkampungan. Sampai penasaran sendiri, Jampit Guest House sih dimana ya? Katanya tidak terlalu jauh dari Kawah Wurung. Setelah rasanya lama sekali, sampai lah di perkampungan. Dan mendadak ada plang Jampit Homestay. Ah kalau gitu mampir aja. Asyik...

bisa-bisanya aku melewatkan ini  >.<
Belok kanan, masuk sekitar 500m sampai di bangunan-bangunan. Lho, mana Jampit Guest House nya? Rumah kuno plus taman bunganya? Mana mana mana? Ternyata eh ternyata ini adalah Arabica Homestay. Jampit Guest House dari sini jauhnya masih  sekitar 8 kilometer lagi *kalau nggak salah inget. Apah? kok jauh banget? udah bahagia kirain nemu Jampit Guest House, ternyata hanya diberi harapan palsu. Akhirnya menyerah tanpa syarat dan melanjutkan perjalanan, huhuhu...

Sekarang nyesel banget kenapa waktunya kemarin mepet banget. Foto-foto Jampit Guest House terlihat indah dan menggoda di instagram atau di mbah google. Hhhhhh... Selain Jampit Guest House, panorama sepanjang jalan turun menuju Bondowoso indah-indah. Gunung-gunung menjadi obyek pemandangan. Entah apa nama  tempatnya. Kalisat atau Kalipait gitu, lupa deh. Rasanya itu seperti di Ketep, atau di gardu pandang Dieng. Semacam itu lah pokoknya. Yah hanya bisa sepintas aja menikmatinya. Sambil lalu, sambil jalan. Habis istirahat bentar, makan pecel tanpa sayur *aneh deh, dan melewati terowongan pohon *bagus deh, ngebut gila-gilaan deh.

Kabupaten Bondowoso seperti kota Batu, terletak di atas pegunungan. Mendekati Situbondo, terlihat laut Jawa dari kejauhan. Bawah lama makin dekat. Jalan ke bawah pun semakin berkelak-kelok macam di Bukit Bintang, tapi lebih parah. Membelok tajam 180 derajat. Aw aw aw, serem...

Di Situbondo jalan pantai utara alias pantura bener-bener di pinggir laut. Langsung kelihatan gitu laut di kanan kita. Hiii.. Kemudian ada PAITON. Oh ini kan tenaga pembangkit listrik yang pas malam hari kelihatan bercahaya bagus banget waktu jaman studi tour SMA  ke Bali. Sehabis Situbondo terbitlah Probolinggo. Wah ini kan jalan waktu dulu mau ke Bromo. Lewat jalan ini lho, hmmm... jadi nostalgila deh..

Di Probolinggo ini udah maghrib, hampir gelap. Mampir sholat maghrib dulu sambil istirahat. Setelah istirahat, nggak lama udah nyampe di Pasuruan aja. Lah, kok cepet ya? Cepet dari Hongkong? Ngebut gila-gilaan sih iya. Jalan menuju Malang rame banget terutama oleh kendaraan berplat L. Banyak yang ingin menikmati tahun baru disana. Jalan yang super besar itu terasa sempit. Dari Pasuruan ke Malang sih ternyata dekat aja. Sekitar satu jam. Sekitar satu jam kemudian, sampailah kita kembali di Malang.

Halo Malang, hahaha...

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo