Gagal Move On, Nostalgia ROG


Racana kemarin habis ROG. Jadi inget waktu ROG 5 tahun yang lalu, masih menjadi peserta. Seru abis. Kegiatan lapangan paling seru dan tak terlupakan. ROG adalah singkatan dari Racana Orientering Games. Selain UNY, ada peserta dari UGM, UMY, dan Poltekes Kemenkes Jogja. Halo Purba, halo Panji... Permainan mencari bendera yang berisi poin-poin nilai gitu.


Dari SC kita berangkat menuju tempat ROG yaitu di Gunungkidul. Masuk hutan, dan berhentilah kita di lapangan...(lupa namanya) tempat latihan tembak TNI. Kita diberi waktu untuk membuat kelompok. Setelah terbentuk kelompok, diberikan peta yang berisi petunjuk keberadaan bendera. Dan kita diberikan waktu sebentar untuk berdiskusi menentukan strategi untuk menemukan bendera.


Satu kelompok terdiri dari 3 orang. Aku satu kelompok sama Tegar dan Umu Bibeh. Kelompok kami bernama Hikeholic karena aku sama Tegar pake tas Hikeholic. Nggak kreatif banget ya namanya? emang, hahaha... Dan sepertinya kelompok kami adalah kelompok paling nyleneh. Ketika peluit tanda permainan dimulai, semua kelompok berbondong-bondong lari ke arah barat.


Kelompok kami? Malah berlari ke arah timur sendiri, hahahaha... Sejenak ragu dengan keputusan kami, kok antimainstream sendiri yah? jangan-jangan kita salah. Tapi ya sudahlah, dengan membulatkan tekad kami tetap mantap melangkah ke arah timur, tsahhh... Kami memasuki hutan. Jalannya menjadi agak mendaki. Memantapkan langkah menuju tempat yang kami yakini sebagai titik bendera poin. Singkat cerita, setelah mengubek-ubek semak belukar akhirnya ketemu juga bendera yang berisi poin 3. Ya ampun baru dapat 3 poin coba


Melanjutkan perjalanan, medan berat menanti. Inget banget kita masuk semak belukar yang sangat rapat, dahan-dahan penuh duri menjulur di tengah jalan. Ternyata ini hanya masalah kecil. Kita mentok di pinggir Kali Oyo. Nggak ada jalan, terpaksa susur sungai. Lama-lama jalannya terus naik. Sudah senang bisa keluar dari pinggir sungai, eh mentok lagi di pinggir sungai. Mana pohon-pohonnya tambah rapat dan berduri, ya ampun...


Disini malah ketemu sama kelompok lain entah dari mana (udah lupa). Istirahat sebentar sambil minum dan ngemil. Dan mumet mikir jalan selanjutnya. Lanjut perjalanan, entah dimana (lupa) ketemu 2 kelompok dari UGM kayaknya. Inget banget disitu banyak lipan besar-besar banget. Dan cacing hiiiiii.... Ternyata ini di pinggir sungai (lagi). Pantes... Kok kita selalu mentok di sungai ya? heran... jelek banget orientasinya.


Singkat cerita kita sampai di titik penyeberangan. Kita harus menyeberang Kali Oyo yang luas itu lho, karena titik finish ada di hutan Wangama II yang ada di seberang. Putus asa baru dapat 3 poin akhirnya diputuskan untuk menyeberang dan mencari bendera-bendera di seberang saja. Semua barang-barang dikeluarkan dari tas dan dibungkus plastik besar biar tidak basah kena air. Dibantu sama Gama, kita terlebih dahulu memakai pelampung dan mengikatkan tali tubuh ke tali carmantel yang membentang dari seberang ke seberang.


Waktu kita menyebarang dengan beberapa kelompok, hujan sudah turun. Sepertinya bagian utara hujan sangat deras karena air sungai berwarna cokelat keruh dan aliran air menjadi deras. Meskipun nggak bisa berenang, tapi nggak takut tuh buat menyeberang. Malah rasanya geli karena kakinya melayang-layang naik ke atas permukaan air akibat pelampung. Gerakannya jadi kikuk dan canggung. Dari seberang mas Bagus malah ketawa ngakak menertawakan gaya menyeberang yang nggak jelas. Asyem...


Setelah menyeberang dengan selamat dan bajunya basah semua, kita melanjutkan pencarian bendera. Hujan kembali turun dengan deras. Berbasah-basahan dalam hujan pun tetap tidak juga menghasilkan poin. Bendera entah bersembunyi dimana. Akhirnya dengan berat hati kita menuju titik finish. Karena jika lebih dari jam 5 maka nilai akan dikurangi setiap menitnya.


Sesampainya di titik finish ternyata baru sedikit sekali kelompok yang sudah datang. Beberapa kelompok kemudian datang. Dari panitia baru diketahui ternyata sebagian besar kelompok masih berada di seberang, tidak bisa menyeberang karena sungai banjir besar oleh hujan lebat tadi. Hahahaha... ternyata ada yang lebih sial dari kelompok kita hahaha... 
Kelompok lain sampai di titik finish udah malem gitu. Mereka akhirnya dijemput pick up karena tidak mungkin bisa menyeberang.


Hujan ternyata masih membawa kesialan. Kelar api unggun, pentas seni, dan sebagainya, akhrinya tidur juga. Aku sama Bibeh tidur di samping kursi semen, dan Tegar di barat kami. Entah jam berapa terbangun, punggung terasa basah. Ternyata kami sudah tidur di atas sungai. Waduh banjir... Akhirnya sisa malam tidak tidur sampai pagi hari, sedapppp...


Kegiatan selanjutnya masih ada maen tali di Babarsari. Singkat cerita kelompok kami meraih juara 3 dengan poin 1 karena nilai dipotong 2 gara-gara tiba di titik finish lebih dari jam 5. Kelompok lain nilainya tinggi sebenarnya, nyampai 20an. Tapi karena nggak bisa nyebrang nilai mereka dipotong banyak sekali dan malah jadi minus banyak. Tanpa bersusah payah mencari bendera sampai bertemu biawak dan ular seperti kelompok lain, kita dapat juara 3. Ah kemenangan yang manis hwkwkwkwk...  


Beberapa tahun berikutnya ROG jadi panitia tidak seseru waktu menjadi peserta ya. Posting kayak gini bermula dari kangen sama Tari, Sule, Bibeh, Fitri, Eka, Bangkit, Edi, Malik, Indra. Kangen banget sama kalian..



0 komentar:

Blogger Template by Clairvo