GHIBLI EXHIBITION JAKARTA
Saya ini termasuk
pecinta film-film Studio Ghibli. Cinta sekali sama animasinya, luar biasa indah Saking indahnya rasanya pengen bisa masuk ke dalam film dan hidup
disana. Teman saya sesama penggila film-film Ghibli tentu saja adalah Nias,
siapa lagi….. Beberapa bulan yang lalu Nias ngasih tau bahwa akan ada
Ghibli Exhibition yang akan diadakan di Jakarta. Meskipun penggemar berat tapi
kami tidak terlalu excited mengingat harga tiket yang mahal. Belum ditambah
lagi biaya akomodasi. Saya sih tidak berniat kesana.
Mendekati pembukaan
ternyata si Mas juga mau ada acara di Jakarta. Eh, ikutan ke Jakarta ah
sekalian ke pameran Ghibli. Terus si Mas ngasih kabar, acara dia diundur ke
bulan September. Ya… ah nggak papa lah, tetep ke pameran aja di bulan Agustus.
Eh…. Ternyata Nias malah udah beli tiket tanpa ngasih tau. Dan
tanggalnya ternyata sama, jeng jeng… Ya ampun bisa samaan gitu, kita memang
Geng Lesehan sejati hahaha… Akhirnya jadilah saya, si Mas, dan Nias ke Jakarta
ke Ghibli Exhibition Jakarta.
Pembukaan pameran
tanggal 10 Agustus melalui Instagram kita jadi tahu bahwa pameran belum siap
sepenuhnya. Banyak instalasi yang belum jadi dan masih dikerjakan. Banyak yang
kecewa dan marah-marah. Akhirnya diumumkan bagi pembeli tiket hari H sampai H+4
akan diberikan kompensasi tiket gratis yang bisa digunakan hari kapanpun.
Sebagian pembeli me-rechecule jadwal ke tanggal yang lebih lama. Saya dan Nias
akhirnya tetap datang di tanggal yang sama. Setelah jalan-jalan tidak jelas ke
Monas, sampailah kita di Ritz Carlton.
Sampai di Pasific Place
ballroom, sepi…. Hanya terlihat beberapa panitia dan segelintir pengunjung.
Tidak masalah, tetap excited. Pertama kita didata dulu sebelum masuk ke ruang
pameran. Menunggu antrian kita duduk dan mendengarkan pembicaraan di sebelah.
Panitia yang didepan laptop bertanya ke pengunjung di sebelah. Sudah menonton
berapa film Ghibli? Yang dijawab dengan jawaban 0 film alias belum pernah
menonton satu pun. What? Giliran saya dan Nias dengan jawaban sudah
menonton semua film Ghibli, yang membuat mbaknya panitia kagum. Setelah didata
kita diberitahu bahwa kapanpun bisa kesini lagi dengan gratis sebagai bentuk
kompensasi panitia. Tiket masuk mah gratis, lah tiket kereta dan
sebagainya-sebagainya? Sebelum dicap foto-foto bentar di tulisan Ghibli
Exhibition. Wih udah berasa paling keren kita foto-foto disini…
Masuklah kita ke
pameran dan lansung disuguhi instalasi bathhouse Spirited Away yang…. belum
jadi baru ada patung dewa yang di depan gerbang itu. Malah ada tangga
konstruksi itu. Oleh panitia dilarang untuk memotret Spirited Away yang belum
jadi ini. Ya sudah foto saja dengan robot yang ada di Laputa Castle In The Sky.
Robotnya memang benar tinggi sekali. Di sebelahnya ada pesawat kecil yang bisa
dinaiki buat foto-foto.
Melewati bathhouse
Spirited Away yang akan sangat besar kalau sudah jadi, di sebelahnya ada
wallpaper Ponyo. Di depannya ada pesawat dan pantai di film Porco Rosso,
walaupun agak aneh bentuknya. Di area ini cuma ada itu saja. Panitia dengan
baju hitam ada dimana-mana, lebih banyak dari instalasi pamerannya.
Masuk ke area yang lain
disambut oleh baby Ohmu di film Nausicaa of The Valley of The Wind. Keren
banget patungnya, mirip banget. Mana sungutnya bisa bergerak juga dan bercahaya
berwarna-warni. Kata panitia saking bagusnya ini akan dibawa ke Jepang,
wowwww….. Di sebelahnya ada Howl’s Moving Castle. Ini juga bagus banget.
Ukurannya juga besarrrr… Kata panitia ini juga akan dibawa ke Jepang karena
lebih bagus daripada yang di Jepang. Padahal asli bikinan Indonesia.
Lanjut lagi kita menuju
Totoro… Totoro dan Neko Bus sangat besar dan lembut…. Bikin betah meluk-meluk
mereka. Totoronya besar banget, meluknya pun susah. Sepertinya My Neighbor Totoro
adalah instalasi terbesar karena masih ada rumahnya May di sebelah Totoro.
Rumah ala Jepang yang bisa untuk foto-foto di terasnya. Lengkap dengan ruang
kerja ayah mereka yang berantakan penuh dengan buku. Ini bagus sekali lho,
sayang di bagian belakang masih ada sedikit bagian yang kurang sempurna.
Di sebelah rumah May
ada toko kuenya Kiky Delivery Service yang belum selesai. Aduh, padahal sudah
terlihat tinggi dan megah dengan lambang penyihir terbang dengan sapu
terbangnya di atas. Instalasi yang belum selesai ini juga tidak boleh untuk
diambil gambarnya. Ya ya ya… Di sampingnya yaitu dekat pintu masuk yang tadi
ada wallpaper di film When Marnie Was There. Ada sampan kecil beserta dayungnya
yang bisa digunakan untuk foto. Sayangnya karpetnya masih merah jadi hasil
fotonya aneh gitu ya
Kembali lagi ke area
tadi, sepertinya ada instalasi dari film The Borrower Arriety yang juga belum
selesai. Ini pun tidak boleh diambil gambarnya. Dan ada juga hutan di film apa
ya, kok saya tidak tahu. Instalasinya bagus, seperti hutan beneran. Oleh salah
satu panitia kita dipersilahkan untuk masuk. Saya dan Nias memberanikan diri
masuk hutan walaupun cuma di pinggir. Gelap dan sangat rapat gini hutannya.
Sudah bingung mau foto
apa lagi, akhirnya kita mengakhiri pameran kali ini. Jalan keluar dihiasi
wallpaper kota di film Howl’s Moving Castle. Hijauuuu… bagusnya. Di ujung ada
barang-barang Ghibli yang membuat meneguk ludah. Harganya yang membuat meneguk
ludah. Padahal lucu-lucu Pengen semua ya Allah. Ini semua
didatangkan asli dari Jepang lho, pantesan mahal. Payung aja ya harganya sejuta
lebih, haaaaa…. Tas yang cuma tipis aja, bukan tas gendong lho ya 700an ribu.
Wowww… Dan barang-barang sepele lain dengan harga yang tidak sepele. Disini
justru malah tidak ada boneka Totoro besar, hanya tas punggung Totoro dan Jiji.
Boneka Totoro dan Jiji hanya ada kecil. Meskipun harganya mencekik leher
akhirnya saya menyerah dan membeli boneka kecil Totoro yang membawa daun dengan
harga yang tidak kecil. Godaan setan terlalu kuat, tidak bisa menahan keimutan
boneka dan juga gantungan Jiji yang lucu sekali. Dan juga gantungan
Totoro ding. Hahahaha… jadi banyak gini. Bisa dipastikan ini merogoh kocek
lebih besar dari tiket masuknya
Ada untung dan ruginya
kita datang di H+4 yang masih belum rampung semua ini. Ruginya ya jelas kita
udah bayar mahal-mahal cuma dapat separo aja enggak. Sedangkan
untungnya adalah tempatnya super sepi… kita sampai bisa foto berkali-kali
dengan instalasi film manapun sampai bingung pakai gaya apa. Panitia pun dengan
senang hati menawarkan bantuan untuk motoin kita. Selang sebulan kemudian
memantau melalui instagram, pengunjung yang antri foto mengular gila-gilaan.
Mungkin cuma bisa foto sebentar dan tidak puas tidak seperti kami yang sampai
mati gaya. Nah kalau begini lebih milih yang mana? Belum rampung tapi bisa foto
sepuasnya, atu udah rampung semua tapi nggak bisa puas berfoto? Ya lebih milih
udah selesai semua dan bisa foto sepuasnya lah
Setelah selesai pameran
dari panitia katanya instalasi-instalasi yang katanya mau dibawa ke Jepang
akhirnya tidak jadi dibawa ke Jepang. Entah bagaimana sekarang nasibnya.
Daripada dihancurkan kan mending ditaruh dirumahku ya. Robotnya ditaruh di
kebun, kan robot perawat taman kan. Terus Totoro nya ditaruh di teras rumah
boleh lah ya
0 komentar: