TAMAN BUNGA NUSANTARA
Warning: postingan ini akan full dengan foto-foto indahDalam rangka nananina *opo lah... dimulailah jalan-jalan ke Jawa bagian barat ini. Ini kali pertama maen ke Jawa Barat, biasanya ke Jawa Timur mulu. Dengan KA Progo yang berangkat jam 5 sore.... dimulailah petualangan ini.
Sore hampir malam, baru sampai di stasiun Kutoarjo. Ternyata lama ya, hampir sejam-an kalau mau maen ke rumah Nias naik kereta. Setelah Kutoarjo, nggak ingat lagi. Tidur sepanjang jalan. Nglilir pas sampai di Jawa Barat atau Jakarta, entahlah. Dan sampailah di Jakarta. Jam 2 pagi. Sepagi ini terdampar di salah satu stasiun ibukota. Jadi beginilah rasanya menjadi backpacker sejati alias nggembel
Meskipun jam segini stasiun tetap ramai. Tidak seperti stasiun-stasiun lain yang biasa dilewati jam-jam segini. Sepi banget. Namanya juga ibukota. Karena di ibukota, masjid/mushola stasiun tutup. Jadinya sholat maghrib dan sholat isya yang dijama' di luar pake flysheet. Nggembel beneran ini. Tidur-tidur ayam karena ramai dan banyak nyamuk. Haduh ibukota ibukota. Pas subuh baru mushola dibuka dan bisa sholat didalam.
Menanti commuterline jam 6 pagi. Begitu KRL datang langsung berdesak-desakan masuk kereta yang isinya juga udah penuh orang. Ya ampun kasihan banget sih tinggal di ibukota. Kurang lebih 10 menit sampai di stasiun Manggarai dan menanti KRL menuju Bogor. Kayaknya dikit antriannya. Makin lama makin banyak, dan menggila pas masuk ke kereta. Ya ampun po ya nggak stres tiap hari harus kayak gini. Di kursi depan duduk anak SMA mau berangkat sekolah. Ya ampun jauh amat sekolahnya. Rumahnya Jakarta sekolahnya di Bogor. Kalau kerja sih masih maklum ya. Ini sekolah lho? Ya ampun... #kok banyak kata ya ampun ya?
Perjalanan kurang lebih satu jam (kalau nggak salah). Ngantuk juga lama-lama, adem ACnya. Kebanyakan orang tidur. Anak SMA juga tidur. Mau berangkat sekolah, dirumah udah mandi wangi. Di kereta tidur lagi. Apa ya nggak acak-acakan bajunya? Apa ya nggak ngantuk nanti pas pelajaran? Kasihan banget. Belum lagi kalau ada kegiatan yang pulangnya sore atau malam. Selama perjalanan aku malah sibuk mempertanyakan dan mengasihani si anak SMA
Akhirnya sampai di stasiun Bogor yang penuh sesak oleh orang-orang dengan kegiatannya sendiri-sendiri. Keluar kereta itu rasanya kayak dihantam arus orang. Yang mau ke Bogor banyak, yang mau ke Jakarta banyak. Apalagi pas keluar dari stasiun. Itu orang atau cendol, rame banget depan stasiun. Belum lagi angkotnya yang nggak kehitung jumlahnya saking banyaknya. Padahal kendaraan pribadi juga banyak. Ckckckckck... Jalan-jalan itu emang membuat kita bersyukur dan tambah cinta dengan daerah sendiri. Terimakasih Tuhan saya tinggal di desa. Jauh dari macet dan stres.
*prolog yang sangat panjang hahaha...
Sudah cukup lah men-ckckck kehidupan kota. Dari kota Bogor yang semrawut kita menuju puncak. Jalanan menuju puncak lancar karena masih pagi. Alhamdulilah tidak perlu mengalami kemacetan parah di puncak seperti liputan di tv tiap long weekend itu. Jalan-jalan di puncak Bogor kali ini kita mau ke Taman Bunga Nusantara. Jatuh cinta sama tempat ini dari jaman awal-awal kuliah dulu karena lihat di buku gardening. Tempatnya kelihatan cantik banget. Seperti bukan di Indonesia dan terlihat absurd. Semakin bertekad kesini setelah lihat Naya and Jebraw Jalan-Jalan Men ke sini. Mereka membuat tempat ini nyata untuk dikunjungi
Dan sampailah kita disini. Terimakasih Tuhan telah mencoret lagi satu daftar tempat yang ingin aku kunjungi. Membuat mimpiku 7 tahun lalu menjadi nyata. Tempat ini bahkan lebih indah dari bayanganku. Jadi harga tiket masuk yang lumayan sebanding dengan keindahan tempat ini.
Taman Bunga Nusantara ini tempatnya sangat luas, 35 hektar. Ada mobil untuk mengantarkan kita berkeliling. Banyak wisatawan asing yang naik mobil. Sepertinya orang Arab atau sekitarnya kalau melihat muka dan gaya berpakaian wanita-wanitanya yang hitam panjang dan tertutup. Apa yang terlintas di benak mereka ya pas melihat cewek berbaju biru dengan punggung terbuka sedang berjalan bersama kekasihnya untuk foto pre-wedding?
Karena kita merasa masih muda dan idealis, kita memilih buat berjalan kaki biar puas mengexplore tiap inci yang ada. Dengan konsekuensi pundak pegel akibat membawa tas hikeholic berat.
Di Taman Bunga Nusantara ini mempunyai banyak taman. Setelah masuk dan disambut dengan bermacam jenis bunga yang indah-indah. Langsung meleleh lihat bunga-bunga yang cantik itu. Ini artinya aku memang wanita sejati karena suka banget sama bunga hahaha....
Dimulai dengan rute kiri, taman yang dekat adalah Taman Air. Suka banget sama taman ini. Ada kolam dengan berbagai macam tanaman air yang pengen tak boyong pulang. Melati air, teratai raksasa, dan banyak tanaman-tanaman cantik yang baru pertama kali lihat. Semacam pohon lompong tapi batangnya besar mirip batang pohon pisang. Tanaman air yang bunganya biru cantik itu namanya apa? bagus banget...
Di sebelah kolam ada tempat yang aku kasih nama pojok favoritku. Ada rerumputan dengan kursi di bawah pohon dengan background kolam. Dari kursi ini bisa melihat pemandangan indah di depan. Pokoknya pojokan ini indah banget deh. Pengen duduk disini terus dan nggak beranjak kemana-mana.
Ada 2 dinosaurus besar dari tanaman entah apa. Yang satu warnanya hijau, satunya lagi merah. Lucu deh. Jalan bentar ketemu Taman Mawar. Ahh bunga kesukaanku banget, mawar. Banyak banget mawarnya, gemes gemes gemes... Pengen ngunyel-ngunyel tapi takut ketusuk durinya. Di depan taman mawar ada bunga mortel banyak. Lucu.. bulet-bulet merah kecil. Kalau dirumah sih ini namanya kembang gundul. Ternyata namanya bunga mortel.
Di sampingnya ada Taman Perancis. Spektakuler banget tamannya. Tanamannya dibentuk seperti topi tentara kerajaan Inggris. Tinggi menjulang. Tanaman lain dibentuk simetris dengan cantik. Ada banyak bangku untuk duduk-duduk disini. Taman ini cantik banget banget. Nggak heran ada yang melakukan foto pre wedding disini. Taman ini menurutku kurang cocok buat Indonesia. Karena nggak ada pohon perindang. Jadinya duduk-duduk di bangku terasa sekali sengatan matahari yang panas. Padahal ini di puncak ya?hmmm...
Sholat dhuhur dulu di mushola bersama ibu-ibu pekerja Taman Bunga Nusantara yang tidak ku mengerti percakapannya. Ya iyalah orang pake bahasa Sunda. Ini udah dhuhur aja. Padahal baru dapat 3 taman. Padahal masih luas banget tempat ini. Saking indahnya butuh waktu lama buat mengagumi tempat ini.
Habis sholat dhuhur jalan lagi. Ada rumah cantik dengan halaman yang dipagari. Tertulis dahlia corner. Pasti full dengan bunga dahlia disini. Rumahnya bergaya Eropa. Seperti pernah melihat rumah ini di iklan susu kalau tidak salah. Mungkin memang disini tempat shooting iklannya. Bukan bunga dahlianya yang aku suka, tapi malah halaman dengan beberapa pohon dan sedikit bunga dahlia. Tempat ini memunculkan banyak ide buat bikin taman kecil dirumah lho.
Balik ke Indonesia, kita masuk ke taman Bali. Disini adem, karena pohonnya rimbun dan besar-besar. Taman ini memang mirip dengan di buku lanscape yang membuatku pengen kesini. Patung-patung khas Bali, kolam dengan pohon lompong, dan pohon-pohon kamboja memang Bali banget lah.
Di depan taman Bali ada menara pandang dengan bunga-bunga salvia biru cantik di depannya. Niat naik ke menara diurungkan karena nggak kuat gara-gara udah jalan jauh membawa tas berat, hhhh.... Taman labirin di depan menara pandang pun dilewatkan begitu saja karena tidak tertarik masuk. Sekarang nyesel deh. Siapa tau bagus kayak labirin di Coban Rondo.
Taman Mediterania cuma sekilas aja karena cuma kecil. Ada rumah kayak di film-film Meksiko, Spanyol, yang di dalamnya banyak kaktus. Kaktusnya banyak banget mulai dari yang kecil sampai besar, dari yang panjang kayak biasanya itu. Ada juga yang bentuknya bulat-bulat lucu.
Taman Palem juga cuma lihat dari jalan aja. Soalnya takut kelamaan dan nggak cukup waktunya. Tempat ini kok ya luas banget sih? Coba di deket-deket Jogja, tiap minggu pasti kesini deh
Sementara taman-taman yang lain outdoor, taman gaya Jepang ini dikelilingi pagar tembok. Ada pintu bergaya Jepang untuk masuk ke dalam taman. Langsung kayak ada di film Memoirs of a Geisha, hehehe....
Karena males ke rumah kaca, langsung menuju kolam dengan patung nya yang serem. Patung siapa sih itu? Nyi Roro Kidul apa ya?agak horor... Ditambah ada angsa hitam. Ini di film horor atau di Black Swan sih?
Setelah dari kolam dan sampai di Jam Taman, yaitu jam super besar yang terletak di tanah. Jam Taman ini terletak di depan pintu masuk Taman Bunga Nusantara. Wah udah selesai aja nih. Sayang kalau mau keluar. Istirahat dulu, duduk-duduk menikmati pemandangan. Ternyata ada tanaman berbentuk jerapah di samping kiri ini, dan dinosaurus yang tadi itu di kanan kita. Sebenarnya ada tanaman berbentuk merak besar yang identik dengan Taman Bunga Nusantara. Sayangnya sedang dalam perbaikan, mungkin mau diganti jenis tanamannya.
Kalau tempat ini nggak seluas 35 hektar, ingin rasanya berkeliling sekali lagi mumpung belum terlalu sore. Tapi eh tapi kok ya nggak mungkin banget mau muter sekali lagi aja. Tempat ini terlalu luas. Dan terlalu indah. Terimakasih Tuhan aku sampai juga di sini
Meskipun jam segini stasiun tetap ramai. Tidak seperti stasiun-stasiun lain yang biasa dilewati jam-jam segini. Sepi banget. Namanya juga ibukota. Karena di ibukota, masjid/mushola stasiun tutup. Jadinya sholat maghrib dan sholat isya yang dijama' di luar pake flysheet. Nggembel beneran ini. Tidur-tidur ayam karena ramai dan banyak nyamuk. Haduh ibukota ibukota. Pas subuh baru mushola dibuka dan bisa sholat didalam.
suka sama jalan ini |
Perjalanan kurang lebih satu jam (kalau nggak salah). Ngantuk juga lama-lama, adem ACnya. Kebanyakan orang tidur. Anak SMA juga tidur. Mau berangkat sekolah, dirumah udah mandi wangi. Di kereta tidur lagi. Apa ya nggak acak-acakan bajunya? Apa ya nggak ngantuk nanti pas pelajaran? Kasihan banget. Belum lagi kalau ada kegiatan yang pulangnya sore atau malam. Selama perjalanan aku malah sibuk mempertanyakan dan mengasihani si anak SMA
Akhirnya sampai di stasiun Bogor yang penuh sesak oleh orang-orang dengan kegiatannya sendiri-sendiri. Keluar kereta itu rasanya kayak dihantam arus orang. Yang mau ke Bogor banyak, yang mau ke Jakarta banyak. Apalagi pas keluar dari stasiun. Itu orang atau cendol, rame banget depan stasiun. Belum lagi angkotnya yang nggak kehitung jumlahnya saking banyaknya. Padahal kendaraan pribadi juga banyak. Ckckckckck... Jalan-jalan itu emang membuat kita bersyukur dan tambah cinta dengan daerah sendiri. Terimakasih Tuhan saya tinggal di desa. Jauh dari macet dan stres.
*prolog yang sangat panjang hahaha...
Sudah cukup lah men-ckckck kehidupan kota. Dari kota Bogor yang semrawut kita menuju puncak. Jalanan menuju puncak lancar karena masih pagi. Alhamdulilah tidak perlu mengalami kemacetan parah di puncak seperti liputan di tv tiap long weekend itu. Jalan-jalan di puncak Bogor kali ini kita mau ke Taman Bunga Nusantara. Jatuh cinta sama tempat ini dari jaman awal-awal kuliah dulu karena lihat di buku gardening. Tempatnya kelihatan cantik banget. Seperti bukan di Indonesia dan terlihat absurd. Semakin bertekad kesini setelah lihat Naya and Jebraw Jalan-Jalan Men ke sini. Mereka membuat tempat ini nyata untuk dikunjungi
suka sama jalan ini, pohon di kanan kiri jalan itu lho |
Dan sampailah kita disini. Terimakasih Tuhan telah mencoret lagi satu daftar tempat yang ingin aku kunjungi. Membuat mimpiku 7 tahun lalu menjadi nyata. Tempat ini bahkan lebih indah dari bayanganku. Jadi harga tiket masuk yang lumayan sebanding dengan keindahan tempat ini.
Taman Bunga Nusantara ini tempatnya sangat luas, 35 hektar. Ada mobil untuk mengantarkan kita berkeliling. Banyak wisatawan asing yang naik mobil. Sepertinya orang Arab atau sekitarnya kalau melihat muka dan gaya berpakaian wanita-wanitanya yang hitam panjang dan tertutup. Apa yang terlintas di benak mereka ya pas melihat cewek berbaju biru dengan punggung terbuka sedang berjalan bersama kekasihnya untuk foto pre-wedding?
Karena kita merasa masih muda dan idealis, kita memilih buat berjalan kaki biar puas mengexplore tiap inci yang ada. Dengan konsekuensi pundak pegel akibat membawa tas hikeholic berat.
Di Taman Bunga Nusantara ini mempunyai banyak taman. Setelah masuk dan disambut dengan bermacam jenis bunga yang indah-indah. Langsung meleleh lihat bunga-bunga yang cantik itu. Ini artinya aku memang wanita sejati karena suka banget sama bunga hahaha....
pojok favorit ku |
Ada 2 dinosaurus besar dari tanaman entah apa. Yang satu warnanya hijau, satunya lagi merah. Lucu deh. Jalan bentar ketemu Taman Mawar. Ahh bunga kesukaanku banget, mawar. Banyak banget mawarnya, gemes gemes gemes... Pengen ngunyel-ngunyel tapi takut ketusuk durinya. Di depan taman mawar ada bunga mortel banyak. Lucu.. bulet-bulet merah kecil. Kalau dirumah sih ini namanya kembang gundul. Ternyata namanya bunga mortel.
mbang gundul a.k.a bunga mortel |
giant tree |
Sholat dhuhur dulu di mushola bersama ibu-ibu pekerja Taman Bunga Nusantara yang tidak ku mengerti percakapannya. Ya iyalah orang pake bahasa Sunda. Ini udah dhuhur aja. Padahal baru dapat 3 taman. Padahal masih luas banget tempat ini. Saking indahnya butuh waktu lama buat mengagumi tempat ini.
Habis sholat dhuhur jalan lagi. Ada rumah cantik dengan halaman yang dipagari. Tertulis dahlia corner. Pasti full dengan bunga dahlia disini. Rumahnya bergaya Eropa. Seperti pernah melihat rumah ini di iklan susu kalau tidak salah. Mungkin memang disini tempat shooting iklannya. Bukan bunga dahlianya yang aku suka, tapi malah halaman dengan beberapa pohon dan sedikit bunga dahlia. Tempat ini memunculkan banyak ide buat bikin taman kecil dirumah lho.
Balik ke Indonesia, kita masuk ke taman Bali. Disini adem, karena pohonnya rimbun dan besar-besar. Taman ini memang mirip dengan di buku lanscape yang membuatku pengen kesini. Patung-patung khas Bali, kolam dengan pohon lompong, dan pohon-pohon kamboja memang Bali banget lah.
Di depan taman Bali ada menara pandang dengan bunga-bunga salvia biru cantik di depannya. Niat naik ke menara diurungkan karena nggak kuat gara-gara udah jalan jauh membawa tas berat, hhhh.... Taman labirin di depan menara pandang pun dilewatkan begitu saja karena tidak tertarik masuk. Sekarang nyesel deh. Siapa tau bagus kayak labirin di Coban Rondo.
Taman Mediterania cuma sekilas aja karena cuma kecil. Ada rumah kayak di film-film Meksiko, Spanyol, yang di dalamnya banyak kaktus. Kaktusnya banyak banget mulai dari yang kecil sampai besar, dari yang panjang kayak biasanya itu. Ada juga yang bentuknya bulat-bulat lucu.
Taman Palem juga cuma lihat dari jalan aja. Soalnya takut kelamaan dan nggak cukup waktunya. Tempat ini kok ya luas banget sih? Coba di deket-deket Jogja, tiap minggu pasti kesini deh
Sementara taman-taman yang lain outdoor, taman gaya Jepang ini dikelilingi pagar tembok. Ada pintu bergaya Jepang untuk masuk ke dalam taman. Langsung kayak ada di film Memoirs of a Geisha, hehehe....
Karena males ke rumah kaca, langsung menuju kolam dengan patung nya yang serem. Patung siapa sih itu? Nyi Roro Kidul apa ya?agak horor... Ditambah ada angsa hitam. Ini di film horor atau di Black Swan sih?
Setelah dari kolam dan sampai di Jam Taman, yaitu jam super besar yang terletak di tanah. Jam Taman ini terletak di depan pintu masuk Taman Bunga Nusantara. Wah udah selesai aja nih. Sayang kalau mau keluar. Istirahat dulu, duduk-duduk menikmati pemandangan. Ternyata ada tanaman berbentuk jerapah di samping kiri ini, dan dinosaurus yang tadi itu di kanan kita. Sebenarnya ada tanaman berbentuk merak besar yang identik dengan Taman Bunga Nusantara. Sayangnya sedang dalam perbaikan, mungkin mau diganti jenis tanamannya.
Kalau tempat ini nggak seluas 35 hektar, ingin rasanya berkeliling sekali lagi mumpung belum terlalu sore. Tapi eh tapi kok ya nggak mungkin banget mau muter sekali lagi aja. Tempat ini terlalu luas. Dan terlalu indah. Terimakasih Tuhan aku sampai juga di sini
kok ono mbak-mbak gegere kethok barang? ono panune rak wul? hahaha
BalasHapuskui mbak-mbak meh pre-wedding. Hussss udu panu nil, vulgar. Tato emping ngono lho hwkwkkwk....
Hapus