Kawah Wurung I'm In Love
jalan dari Licin menuju Kawah Ijen, bagus ya? *nyomot dari blog tetangga |
*masih nyomot dari blog tetangga hehe.. |
jalan serem rawan longsor, hiii *ini juga nyomot dari blog tetangga |
selamat datang di Kawah Ijen ^_^ |
yey aku di (gerbang) Kawah Ijen |
Jalan makin lama makin menanjak. Di tengah jalan berhenti sejenak dan memandang ke bawah. Terlihat pemandangan kota Banyuwangi. Wah lumayan tinggi juga ya. Jalan agak sepi, jarang berpapasan dengan orang. Pepohonan lebat di kanan-kiri memayungi jalan. Suasana teduh dan syahdu. Hijau dimana-mana. Seperti jalan milik pribadi. Menyenangkan.
menuju Kawah Wurung |
Dan sampailah di Paltuding. Gerbang Kawah Ijen di pinggir jalan. Rencana awal memang tidak kesini. Nggak nyangka gerbang masuknya sedekat ini. Oh tidak, sungguh menggoda iman. Ini di depan gerbang Kawah Ijen lho. Tinggal parkir, masuk, jalan 3 kilo, sampailah di Ijen Creater. Masuk, tidak, masuk, tidak. Arghhhh... Ya sudahlah. Niat awal memang nggak kesini sih. Nggak ada persiapan juga. Jaket juga nggak tebal buat nahan cuaca dingin Ijen. Hhhhh...
Kawah Ijen dari arah Bondowoso |
melewati perkebunan kopi |
what a view, subhanallah |
here it is |
Kawah Wurung |
Nggak terlalu lama sampailah di perkampungan. Oh ini perkampungan yang didatangi Farah Quin pas mau ke Kawah Wurung di MTMA itu. Model rumahnya mirip perumahan PTPN kemarin pas mau ke Meru Betiri. Cuma lebih bagusan di sana. Hmmmm... apakah ini juga PTPN punya negara ya? konsepnya sih mirip. Perkampungan di tengah perkebunan, pelosok sekali.
Keluar dari perkampungan jalannya hanya jalan tanah setapak yang sempit. Dan langsung nanjak aja gitu. Kok jalannya model jalan di sawah sih? Ya ternyata di kanan-kiri emang udah sawah aja gitu. Awal-awal sih masih kayak kebon. Lama-kelamaan sawah, dengan berbagai macam tanaman. Pandangan menjadi luas. Indah sekali, hijau luas dengan background gunung-gemunung hijau. Ah.. jatuh cinta dengan tempat ini.
Di kiri jalan banyak orang yang bekerja di sawah. Apakah mereka pekerja PTPN juga? Mungkin pekerja PTPN dan warga perkampungan tadi. Beberapa truk juga hilir mudik, mengangkut pekerja pulang ke rumah. Rasanya seperti nonton FTV FTV berseting perkebunan teh di Jawa Barat ya.
Banyak motor yang naik dan turun. Kebanyakan sih turun. Jalan tanah masih menemani sepanjang jalan. Tidak lama ada beberapa orang di pinggir jalan menarik tiket masuk yang murah sekali. Yah namanya juga tanpa fasilitas apapun.
Tidak lama sampailah di tempat parkir. Bukan tempat parkir sih sebenarnya. Hanya beberapa motor yang diparkir berjejer. Tempat parkir abal-abal ini terletak di pinggir kawah. Oh ini dia kenapa tempat ini diberi nama Kawah Wurung. Di depan kita ada kawah, lembah luas nan hijau. Ya Allah, cantik sekali. Indah banget kayak bukit teletubies di Bromo.
titik-titik sapi |
titik-titik orang, can you see them? |
Sejauh mata memandang hanya hijau semua. Bukit-bukit kecil ada dimana-mana. Terdapat semacam kubangan air di bawah. Ada banyak sapi yang sedang merumput di bawah. Sapi-sapi itu lewat mana ya? mungkin guling-guling nglundung ke bawah kali ya, hahaha... Beberapa orang hanya terlihat seperti titik-titik kecil di bawah.
Sebenarnya pengen ke turun ke bawah. Tapi udara yang dingin mematahkan semangat. Turun sih tinggal nglundung ya, tapi naiknya? Mana bawa tas berat, hadeh... Menikmati pemandangan di atas sini aja ya hehehe...
Sepertinya Kawah Wurung ini menjadi tempat favorit ke dua setelah Baluran. Karena hijau dan luas. Dan sepi.... Baru sebentar disini orang-orang sudah mulai pergi. Para pekerja pun naik truk yang mengangkut mereka pulang.
Ahh damai sekali tempat ini. Bukit-bukit di kejauhan membuatku seperti sedang berada di pegunungan-pegunungan di film-film Ghibli yang luas dan indah. Sungguh menyenangkan. Terima kasih Tuhan sudah menciptakan alamt yang indah ini. Terima kasih Tuhan sudah memberi kesempatan untuk melihat tempat yang indah ini. Berikan aku kesempatan untuk melihat alam ciptaanMu yang sangat indah ini
0 komentar: